Selamat siang, untuk kalian yang ‘ntah’ bertanggung jawab ‘ntah’ tidak. :))
Bagaimana? Sudah puaskah membakar hutan yang ada?
Bagaimana? Sudah lihatkah hasilnya?
Bagaimana? Sudah adakah niat untuk bertanggung jawab?
Keadaan di Singapura. (GoRiau.com)
|
Beberapa hari ini kawasan Riau diliputi asap yang disebabkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab membakar hutan-hutan yang ada di kawasan Rokan Hulu, Siak, dan mungkin masih banyak hutan yang dibakar di kawasan Riau. Asapnya menyebar ke Malaysia&Singapura.
Penerbangan tidak normal, anak-anak sekolah mulai sakit-sakitan, dan masih banyak dampak dari itu semua.
Awalnya, hanya TK dan SD saja yang diliburkan dan itu
berkepanjangan sampai sekarang. Dan baru hari inilah SMP, SMA, serta karyawan
swasta diliburkan. Itu pun belum semua, masih banyak SMA yang belum dilibur dan
termasuk Mahasiswa/i dari Universitas yang ada di kawasan Riau.
Aku tetap bersyukur bisa diberi libur beberapa hari. Alhamdulillah, dinas masih ingat kalau
kami (re: siswa/i dari SMP dan SMA) butuh libur dan butuh hidup. Sudah banyak
warga Kota Pekanbaru yang sakit.
Jadi, bagaimana? Pertanggung jawabannya, mana? :))
Jadi, bagaimana? Pertanggung jawabannya, mana? :))
Dan beberapa hari ini, hujan belum turun. Mungkin ada turun, tetapi hanya hujan buatan dan itu pun dalam jangka waktu yang sebentar.
Sengaja ku buat kata-kata ini sebagai penguak dari hal yang
ku rasakan beberapa hari ini.
Hutan,
Kau diciptakan oleh
Tuhan untuk dimanfaatkan bukan untuk mendapatkan siksaan.
Kau ada, kami
gunakan. Kau tak ada, kami tak nyaman.
Kau multifungsi,
sangat multifungsi.
Tetapi,
Mengapa mereka
merusakmu?
Mengapa mereka
menyiksamu?
Bagian mana darimu
yang sangat tersiksa?
Maafkan mereka,
Mereka hanya orang
yang menyiksamu lalu tak bertanggung jawab.
Ku harap pemerintah
bisa mengatasi ini, mengatasi dirimu, kotaku, dan rakyatnya.
Hutan,
Sekali lagi maafkan
mereka, biarkan Tuhan yang membalas perbuatan itu.
Mirisnya kotaku ini,
Pekanbaru.
Rohil, Riau. (Kompas.com) |
Rohil, Riau. (tempo.co) |
Aktivitas penerbangan. (tempo.co) |
Pekanbaru, Riau. (pekanbaru.co)
|
Aku sengaja membuat
puisi ini yang ku tujukan untuk pemerintah, lingkungan, hutan, dan tidak
terkecuali untuk SI PEMBAKAR.
Mirisnya kotaku.
duh, asapnya sampai ke negara tetangga ya...
BalasHapusiya kak, grgr org ga bertanggung jawab nih..
BalasHapusBerani berbuat, tapi tak berani bertanggungjawab. Manusia modern si pengacau, main bakar hutan segala..
BalasHapusBegitulah kak, kejamnya..
Hapusasapnya ngeri ya. semoga segera redaa :(
BalasHapusAmin, terimakasih doanya kak :(
Hapusmakin hari makin menjadi kabut asapnya. tapi gapapa: kabut asap + jual masker = uang. DAMN!! i love kabut asap. hahaha.
BalasHapusMencari kesempatan dalam kesempitan. Dasar!~ #apaini.
HapusIni bukan pertama kalinya kebakaran hutan di pekan baru
BalasHapusseharusnya pemerintah lebih ekstra ketat terhadap PEMBAKAR tersebut!