Sabtu, 29 Maret 2014

We Gonna Miss You, Dad.

Dulu, iya dulu.
Kau disini, di rumah ini, di tempat ini.
Sosokmu hilang,
Hilang dan sekarang berada di pangkuan Tuhan.
Saat bersama, semua terasa lengkap.
Saat bersama, banyak hal yang telah dilakukan.

Dulu, amat dahulu.
Candaan tawa selalu menghiasi di rumah ini.
Tangisan pilu melepaskan kepergianmu dari rumah ini.
Sungguh terluka, rindu menumpuk, dan menjadi satu.
Kata rindu yang takkan pernah hilang.
Rangkaian doa yang takkan pernah lupa.

Dulu, dulu, dan dulu.
Sudah banyak hal yang kita lakukan.
Suka dan duka aku rasakan bersamamu.

Ayah, bagaimana disana?
Ayah, kau tetap menjaga kami dari atas sana kan?
Ayah, siapa yang menyiapkan makananmu?
Ayah, ada gotong royong kah disana?
Ribuan pertanyaan pasti akan ku lontarkan.
Tenang disana.
Semoga surga tempat terakhirmu.



Ku hadiahkan puisi ini untuk sosok lelaki disana.
Tetesan air mata sempat membasahi keyboard laptop ini.
Ah, selamat membaca.

Minggu, 09 Maret 2014

Berjanji? InsyaAllah.



     .
weheartit

Besok ketemuan ya di anu, jam segitu ya.

Sip.” <- sok cuek.


Jangan lupa ya.


Ntar kasihtau aja.


Selang beberapa lama, si peng-iya tadi lupa akan janjinya yang akan menemui si pengajak. Termasuk mengingkari janji, bukan?


Nah, kali ini aku akan membahas sedikit tentang ‘INGKAR JANJI.’

Senin, 03 Maret 2014

Puisi Lama.

Pengin mengisi postingan aku kali ini dengan puisi lama. Ya, puisi yang udah lama aku buat waktu kelas VIII kalau gasalah, huehehe.

HUTAN
 Pohon-pohon yang rindang,
Pohon-pohon yang ditutupi oleh daun yang lebat.
Akarmu yang berguna bagi manusia,
Daunmu yang kehijauan,
Batangmu yang kokoh membuatku kagum.
Dan tak lupa aku pada kicauan burung di sekitarmu pada pagi hari.

Banyak orang yang mengambil rantingmu untuk memenuhi keperluan,
Banyak orang yang memanfaatkan batangmu untuk kehidupan mereka,
Dan banyak pula orang yang menebangmu.
Kejam, memang kejam.

Tapi....
Ku tetap bersyukur kepada Tuhan.
Bila dirimu lenyap, bencana alampun pasti datang,
Banjir menerjang,
Tanah longsor menyerang,
Bahkan banyak korban pun akan tumbang.

Maafkan kami,
Maafkan kami,
Maafkan kami.
 Aku tak mau pohon yang ada di semua hutan makin sedikit,
Aku tak ingin itu terjadi.


Demikianlah penampilan dari saya, lebih dan kurang mohon dimaafkan.
#lohiniapa.

Sabtu, 01 Maret 2014

Andai Jadi Maudy Ayunda.

Bismillah..
Maret kali ini diawali dengan ngayal-yuk-ngayal.


"Ngayal apaan, Dil?

"Au apaan, penting ngayal, penting jadi kek dia tapi ngayal doang.."

"Wujudin lah!

"Emang bisa?"

"Kali aja bisa kan, Dil. Jadi apaan emang?"

Postingan kali ini emang sengaja aku buat dari hasil khayalan selama ini. Ya, aku mau cerita tentang khayalan aku yang 'Andai Jadi Dia.' Dia yang dimaksud itu.......