Kamis, 27 Februari 2014

Cepatlah Pergi, Kabut Asap.


Selamat siang, untuk kalian yang ‘ntah’ bertanggung jawab ‘ntah’ tidak. :))

Bagaimana? Sudah puaskah membakar hutan yang ada?

Bagaimana? Sudah lihatkah hasilnya?

Bagaimana? Sudah adakah niat untuk bertanggung jawab?

Keadaan di Singapura. (GoRiau.com)


Beberapa hari ini kawasan Riau diliputi asap yang disebabkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab membakar hutan-hutan yang ada di kawasan Rokan Hulu, Siak, dan mungkin masih banyak hutan yang dibakar di kawasan Riau. Asapnya menyebar ke Malaysia&Singapura.
  
Penerbangan tidak normal, anak-anak sekolah mulai sakit-sakitan, dan masih banyak dampak dari itu semua.

Awalnya, hanya TK dan SD saja yang diliburkan dan itu berkepanjangan sampai sekarang. Dan baru hari inilah SMP, SMA, serta karyawan swasta diliburkan. Itu pun belum semua, masih banyak SMA yang belum dilibur dan termasuk Mahasiswa/i dari Universitas yang ada di kawasan Riau.


Aku tetap bersyukur bisa diberi libur beberapa  hari. Alhamdulillah, dinas masih ingat kalau kami (re: siswa/i dari SMP dan SMA) butuh libur dan butuh hidup. Sudah banyak warga Kota Pekanbaru yang sakit.  
Jadi, bagaimana? Pertanggung jawabannya, mana? :))


Dan beberapa hari ini, hujan belum turun. Mungkin ada turun, tetapi hanya hujan buatan dan itu pun dalam jangka waktu yang sebentar.



Sengaja ku buat kata-kata ini sebagai penguak dari hal yang ku rasakan beberapa hari ini.


Hutan,

Kau diciptakan oleh Tuhan untuk dimanfaatkan bukan untuk mendapatkan siksaan.

Kau ada, kami gunakan. Kau tak ada, kami tak nyaman.

Kau multifungsi, sangat multifungsi.

Tetapi,

Mengapa mereka merusakmu?

Mengapa mereka menyiksamu?

Bagian mana darimu yang sangat tersiksa?

Maafkan mereka,

Mereka hanya orang yang menyiksamu lalu tak bertanggung jawab.

Ku harap pemerintah bisa mengatasi ini, mengatasi dirimu, kotaku, dan rakyatnya.

Hutan,

Sekali lagi maafkan mereka, biarkan Tuhan yang membalas perbuatan itu.


Mirisnya kotaku ini, Pekanbaru.

Rohil, Riau. (Kompas.com)

Rohil, Riau. (tempo.co)

Aktivitas penerbangan. (tempo.co)

Pekanbaru, Riau. (pekanbaru.co)


Aku sengaja membuat puisi ini yang ku tujukan untuk pemerintah, lingkungan, hutan, dan tidak terkecuali untuk SI PEMBAKAR.


Mirisnya kotaku.

9 komentar:

  1. duh, asapnya sampai ke negara tetangga ya...

    BalasHapus
  2. iya kak, grgr org ga bertanggung jawab nih..

    BalasHapus
  3. Berani berbuat, tapi tak berani bertanggungjawab. Manusia modern si pengacau, main bakar hutan segala..

    BalasHapus
  4. asapnya ngeri ya. semoga segera redaa :(

    BalasHapus
  5. makin hari makin menjadi kabut asapnya. tapi gapapa: kabut asap + jual masker = uang. DAMN!! i love kabut asap. hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mencari kesempatan dalam kesempitan. Dasar!~ #apaini.

      Hapus
  6. Ini bukan pertama kalinya kebakaran hutan di pekan baru
    seharusnya pemerintah lebih ekstra ketat terhadap PEMBAKAR tersebut!

    BalasHapus

Bagus atau tidaknya karya seseorang itu tergantung dari kritik atau pun saran yang di berikan. Comment atuhlah, jangan jadi silent reader! :))