Minggu, 23 Februari 2014

Mamaku.

weheartit

Ibu adalah orang tua perempuan dari seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu dapat diberikan untuk perempuan yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. Contohnya adalah pada orang tua angkat (karena adopsi) atau ibu tiri (istri ayah biologis anak).
Bunda dan Mama adalah sebutan lain untuk ibu. Pemanggilan ibu dengan sebutan "mama" sudah menjadi hal yang umum di masyarakat Indonesia. Dalam bahasa gaul ibu disebut dengan Nyokap.
Ibu adalah perempuan yang karena fungsinya yang mulia disebut ibu. Ibu adalah sebutan untuk menghormati kodrat perempuan dan sebagai satu-satunya jenis kelamin yang mampu untuk melahirkan anak, menikah atau tidak mempunyai kedudukan atau tidak, seorang perempuan adalah seorang ibu.

Panggilan lain untuk ibu:
  • Enyak (Betawi dan Bali)
  • Emak/Ambu (Sunda)
  • Inaq (Lombok)
  • Inang (Batak Toba)
  • Nande (Batak Karo)
  • Amak/Omak (Minangkabau)
  • Umay/umai (Dayak Ngaju)
  • Mbok/Mak’e (Jawa)
  • Gaek (Gatau daerah mana tapi ada) <- ngasal tapi emang ada.
Nah, jadi Ibu/Mama/Bunda/Mami/apapun itu adalah termasuk orang yang penting dalam hidup kita. (re: anak)



Aku punya sosok wanita yang sudah ku jelaskan tadi. Sangat punya. Sangat bangga. Dan kalian pasti memilikinya, bukan?

Ku panggil dia dengan sebutan, Mama.
Mama.
Mama.

Mamaku tidak sama dengan mama-mama lainnya. Mamaku hebat, kuat, cantik, baik, lucu walau terkadang ngeselin. Huh, tapi itu semua tidak mengurungkan niatku untuk mengangkat derajatnya dengan sebutan. “SuperWoman”. Ya, dia kuat sampai sekarang sama seperti anak-anaknya. Ya, dia hebat sampai detik ini.

Tidakkah kalian tahu?

Aku akan menceritakan sedikit tentang Mamaku. Mama kebanggaanku.
Namanya Suharyani, anak ke-5 dari 10 bersaudara. Dia lahir di P.Siantar (salah satu kota di Sumatera Utara) dengan memiliki tanggal lahir 19 Juni 1965. Dia seorang guru, tapi karena Ayahku merantau, pekerjaan gurunya pun ditinggalkan demi seorang lelaki yang dia cintai, Ayahku.
Dia berjilbab, sangat cantik. Dia beda dari ibu lain, bukan? Hahaha. Dia memiliki badan yang besar karena katanya sudah keluar anak 5 (padahal emang gendut hihi :p). Dia paling tak suka bila tidurnya diganggu. Dia akan makan saat dia benar-benar lapar, dia kuat menahan laparnya kalau belum waktunya untuk makan –“

Dasar. Mamaku ini, errrrr.

Mungkin kalian bisa liat sosok Mamaku disini, di bawah ini. Kami mirip tidak? Hahahahaha.


Mama-nya Dilla.

Mama, dimana pun kau berada saat ini, ya walau ku tahu sekarang kau lagi pergi. Huh.
Mama, aku sayang kau, amat sangat sayang. Jangan pernah tinggalkan Mbak Dilla, Bang Teguh, dan Dek Herdy. Kami butuh. Kami tak ingin kehilangan sosok wanita yang kami sayang, biarkan Ayah pergi duluan walau sebenarnya aku masih belum rela. :’)
Mama, tetap sehat, tetap muda, tetap cantik, tetap jadi yang terbaik. Ku mohon itu.
Mama, mbak gamau jauh dari mama.


Tanpa Ayah, Ibu&anak susah. Apalagi, tanpa Ibu, bukan?

YaAllah, jaga mereka, jaga orangtua ku, jaga Ayah&Mama ku. Amin.



Tertanda,
Anak perempuan yang sayang pada Mama-nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagus atau tidaknya karya seseorang itu tergantung dari kritik atau pun saran yang di berikan. Comment atuhlah, jangan jadi silent reader! :))